Bolmong

Koperasi Miranti Tak Ada Tempat di Sini

×

Koperasi Miranti Tak Ada Tempat di Sini

Sebarkan artikel ini

SATUBMR,BOLMONG- Pegunungan Potolo yang berada di Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow adalah salah satu gunung yang memiliki kandungan emas yang melimpah, tak heran jika pegunungan tersebut menjadi rebutan dari berbagai pengusaha baik lokal ataupun dari luar Kecamatan Lolayan.

Sejak tahun 1980 an, wilayah tersebut merupakan tempat yang dijadikan masyarakat lokal menggantungkan hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, baik untuk kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak, bahkan sudah ratusan anak yang sukses menjadi seorang sarjana hasil dari jerih payah saat mengais rezeki diwilayah tersebut.

Dan untuk melanjutkan kegiatan pertambangan, masyarakat berharap pemerintah bisa menerbitkan izin pertambangan karena diwilayah tersebut ada ribuan penambang yang akan beraktivitas secara legal dilahan tersebut.

“Alhamdulillah puji Tuhan harapan itu sekiranya bisa terwujud dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara merespon kebijakan dari JRBM yang telah menciutkan lahan Potolo dan Monsi untuk dijadikan WPR,” ungkap salah satu Pemuda Lolayan Nasir Ganggai.

Lanjut Nasir, dengan adanya kebijakan tersebut, selain bangga, masyarakat juga merasa kecewa karena justru memberi ruang kepada pemilik modal yang notabenenya tidak berdomisili di Kecamatan Lolayan. Sehingga dengan tegas dirinya menolak koperasi diluar masyarakat Lolayan.

Selain itu salah satu tokoh pemuda Nujul Mokodompit juga angkat bicara, menurutnya, Akhir-akhir ini. khusus wilayah Potolo
tersiar kabar ada beberapa pengusaha diluar Kecamatan Lolayan yang akan masuk menduduki lahan tersebut yang rencananya bernaung dibawah Koperasi Miranti Citra Mandiri.

“Kami mendapat informasi ada Koperasi yang pengurusnya bukan asli penduduk warga Lolayan untuk bekerjasama dengan para pemodal yang akan melakukan kegiatan pertambangan di wilayah potolo dan Monsi.
Nama koperasi tersebut adalah Miranti Citra Mandiri,” kata Nujul Mokodompit.

“Inti dari WPR adalah memperhatikan kesejahteraan masyarakat Lokal bukan orang dari Luar wilayah” terang Nujul.

Tambah Nujul, masyarakat Lolayan tidak butuh pengusaha dari luar jika hanya mengurus Koperasi, orang Lolayan tidak bodoh, orang Lolayan juga punya pendidikan dan orang Lolayan juga punya modal,orang Lolayan mampu.

“kami tidak ingin adanya koperasi di luar dari masyarakat Lolayan. Apapun itu kami akan tolak. Kami menginginkan WPR yang ada di Tanah Lolayan, hanya masyarakat Lolayan itu sendiri yang bisa beraktivitas,” tegas Nujul.

Kedua tokoh pemuda tersebut mangajak masyarakat Lolayan untuk menolak koperasi yang bukan milik masyarakat Lolayan karena apapun alasan, dirinya yakin pasti tidak ada untungnya bagi masyarakat Lolayan pada umumnya.

“Ini masyarakat Lolayan pe tanah, nda usa ngoni mo datang disini,” tutup Nujul denan dialeg Khasnya.

***