SATUBMR,SOSOK – Fokus, ulet, tekun dan konsisten. Kata-kata itu yang patut disematkan kepada petani ini. Ketekunannya mengembangkan pertanian organik sejak usia muda, membuatnya dilirik di Pulau Jawa.
Petani tersebut adalah Binol Jambo, warga Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kotamobagu yang saat ini menetap di Kopandakan I.
Pertanian organik yang digelutinya sejak tahun 2000 ini, banyak mengembangkan varietas unggul dan mulai dipasarkan di market Kotamobagu, Manado dan Gorontalo.
Jika anda berkunjung ke perkebunan miliknya di Jalan Bungko-Bakan (Bubak), anda akan menemui semua jenis pohon buah-buahan yang dikembangkan dengan metode pertanian organik.
Saat ini, Binol sering diminta oleh Pemrov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Gunung Kidul sebagai konsultan pertanian organic. Bahkan, dalam beberapa iven pertanian, Binol sering diundang sebagai tamu kehormatan pada pertemuan petani organik se-Yogyakarta. “Saya diberikan mobil operasional oleh Pemkab Gunung Kidul,” ujar Papa Angga sapaan akrabnya.
Saat ini, Dia diberikan lahan seluas lima hektar di Gunung Kidul untuk mempraktekkan keberhasilanya mengembangkan pertanian organik 100 persen bebas kimia, dengan menggunakan teknologi jepang.
“Bulan depan saya dikontrak selama 10 tahun oleh Perkebunan Tapos di Jawa Tengah. Kotrak tersebut untuk mengawal perkebunan organik dengan teknik yang saya kuasai,” ujar Binol saat bertandang ke redaksi satubmr.com belum lama ini.
“Untuk mengembangkan ini, saya belajar otodidak, ‘ tukas Binol yang mengaku belajar pendidikan tehnologi mekanik non gelar jurusan logam. Pelajaran yang tidak sesuai keahlianya saat ini.
Keberhasilan Binol ini bisa menjadi inspirasi para petani di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya. Meski tidak dilirik di sini (Kotamobagu), tapi menurutnya jika ada permintaan dari para petani, dia siap berbagi informasi.
Tim redaksi