SATUBMR,BOLMONG- Kegiatan lubang tambang Underground (Tambang dalam) KUD Perintis di wilayah Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan Bolaang Mongondow, yang menghabiskan anggaran sekira Rp3,5 miliar pada tahap konstruksi, hingga kini terus dikerjakan.
Peluang rekruitmen tenaga kerja pun mulai dirasakan masyarakat Desa Tanoyan bersatu, meski baru beberapa yang bisa dipekerjakan karena masih dalam tahap awal.
Sekertaris KUD Perintis, Abdul Rifai Manggo menjelaskan, jika lubang underground sudah berproduksi dan menghasilkan, dia memastikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat Desa Tanoyan Utara dan Desa Tanoyan Selatan, akan kembali terbuka lebar.
Dia menjelaskan, untuk satu lubang tambang underground, diperkirakan bisa merekrut sampai 100 orang karyawan. Apalagi lanjutnya, ada 10 lubang underground yang bisa dikerjakan di wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP) seluas 100 ha.
“Untuk 1 lubang underground akan membutuhkan 90 sampai 100 karyawan. Nah, kalau ada 5 sampe 10 lubang, maka bisa ribuan terserap sebagai tenaga kerja dan itu semua masyarakat desa tanoyan bersatu,” jelasnya.
Dia menambahkan, rencana ini telah diprogramkan oleh anggota dan pengurus KUD Perintis dengan harapan agar masyarakat bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dalam desa sendiri.
“Itulah grand design kita kedepan, membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat, selangkah demi langkah atau step by step,” ungkapnya.
Produksi 1 tong di KUD Perintis untuk pengolahan material, berkapasitas 16 ton. Salah satu teknis perhitungan pekerjaanya adalah, dengan dihitung kiloan material rep.
“Dalam 1 tong kapasitasnya 16 ton. Dikali Rp1000 per kilo gram. Dengan menggunakan alat modern, 16 ton untuk 1 tong itu bisa diperoleh dalam waktu 2 hari saja oleh 1 shift pekerja yang terdiri dari 8 sampai 10 orang,” tukas Rifai.
Untuk penghasilan kata Rifai, diprediksi pekerja di lubang tambang underground KUD Perintis bisa menghasilkan ratusan bahkan jutaan dalam satu atau dua hari bekerja.
“Berarti dalam 2 hari saja, masing-masing pekerja bisa mendapatkan Rp1.600.000 hingga Rp.2000.000. Itu salah satu konsep pola kerja yang menghasilkan dan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tandasnya.
Untuk diketahui, KUD Perintis bisa maju dan berkembang seperti saat ini karena adanya kerjasama kemitraan dalam investasi dengan pengusaha lokal Sulawesi Utara (Sulut) yang juga telah menjadi anggota KUD, yakni David Lim. Nilai investasi yang digelontorkanya tidak main-main karena mencapai Rp20 miliar.
Investasi sebesar ini telah menghasilkan konstruksi bangunan kantor, mes karyawan, bangunan mesin produksi, pembuatan jalan tambang, pembelian alat berat eskavator, loader, kendaraan dum truck, pengurusan BPJS Ketenagakerjaan untuk karyawan, pendirian tempat produksi tong, ballmil, classifier hingga konstruksi lubang underground.
Tim