SATUBMR,PALU– Team Bogani Rescue PT-JRBM temukan mayat satu keluarga yakni ayah, ibu, dua anak balita dan satu anak remaja dalam posisi berpelukan di dalam lumpur Kampung Petobo, Kota Palu Sulawesi Tengah.
Satu keluarga ini adalah korban keganasan gempa dan tsunami yang menerjang daerah ini, Jumat 27 September lalu.
Anggota Team Ary Podomi ikut melakukan evakuasi sejak tanggal 30 Oktober 2018 dibawah Kendali Pak Fadly (Coach Bogani Rescue Team PT.JRBM) mengatakan, pasca bencana tersebut timnya dikirim untuk misi kemanusiaan.
Menurutnya, sejak melakukan tugas, tim ini berhasil melakukan evakuasi 2 mayat di Pantai Mamboro, 3 mayat di Kelurahan Petobo, 7 mayat Hafiz Qur’an di Taman Hafiz Qur’an Jl. Kartini, 5 mayat di Baloroa dan 11 mayat di Perum BPN.
“Jenasah para korban gempa dan tsunami ini kami temukan di bawah reruntuhan, di dalam lumpur dan di jalanan. Ada mayat satu keluarga yang kami gali di dalam lumpur dalam posisi berpelukan,” kata Ary saat dihubungi Kamis (04/10/2018).
Lanjut Podomi, ada sekitar 100 jenazah di perum BP Petobo, mayat tidak bisa di evakuasi manual, harus menggunkan alat berat. Team Bogani berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mengevakuasi mayat-mayat tersebut.
“Diprediksi masih ada ribuan mayat tertimbun lumpur di Baloroa, Petobo dan BPN, dan daerah lain yang masih belum tersentuh karena akses putus,” terang Ary.
Kata Ary ada beberapa kendala ditemui,yakni kekurangan kantong mayat, alat pelindung diri seperti latex atau sarung tangan karet dan mascer body face.
“Listrik belum ada, BBM sangat susah, air bersih sulit,” tutup Ary. Hingga saat ini, ribuan relawan dari berbagai daerah terpanggil untuk ikut melakukan evakuasi dan pemulihan Kota Palu, Sigi dan Donggala. Daerah ini terdampak paling parah saat gempa dan tsunami.
Jhay Yambat