SATUBMR, KOTAMOBAGU – Puluhan petugas Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu, Rabu (19/2/2020) sore, akhirnya diterima beberapa anggota Dewan.
Mereka diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kotamobagu, Syarif Mokodongan (Nasdem), Ketua Komisi III Royke Kasenda (PDI-P), Yossi Samad (PKB), Dani Ikbal Mokoginta (PKB), dr Haris Mongilog (PKB), Rewi Daun (Hanura) dan Suryadi Baso (PPP).
Di depan wakil rakyat, mereka mengeluhkan aturan yang dikeluarkan oleh Kepala Staf Polisi Pamong Praja, Sahaya Mokoginta. Menurut Pol PP dan petugas Damkar, beberapa anggota tinggal di luar daerah, sehingga aturan tersebut memberatkan mereka.
“Kami diwajibkan salat Magrib, Isa dan Subuh di masjid Baitul Makmur tiap hari. Jika tidak ikut, potong gaji 1 persen. Itu kami lakukan sejak Januari lalu. Tidak hanya itu, jika terlambat sedikit, Kasat Pol PP langsung menyimpan absen sidik jari. Saat ini kami sudah dikeluarkan dari grup,” ujar Budiman Mokolanot selaku Koordinator Pol PP dan Damkar yang datang.
Bahkan, untuk sakit saja, jika bukan sakit kangker dan jantung, diwajibkan masuk. “Kami ini manusia, punya keterbatasan. Benar itu tanggung jawab, akan tetapi jika aturan seperti ini, kami tidak mampu. Belum lagi status kami sampai saat ini belum ada kontrak, gaji juga belum ada,” tukas mereka serentak.
Mendengar keluhan dari Satpol PP dan petugas Damkar, Wakil Ketua DPRD Syarief Mokodongan mengaku akan mencarikan solusi. Namun menurutnya, seharusnya tidak ada pemaksaan seperti itu dari pimpinan.
“Pemaksaan kehendak itu aneh dan dikeluarkan oleh orang aneh. Urusan keyakinan tidak harus dipaksakan seperti itu,” ujar Syarief. Untuk masalah ini, seluru anggota DPRD yang hadir saat itu sepakat untuk memanggil Sekretaris Daerah dan Pimpinan SKPD terkait.
“Insaallah Kamis besok, kami akan memanggil Sekda dan SKPD terkait. Kita akan bicarakan bagaimana solusi terbaik. Yang mogok ini lebih dari separuh Pol PP dan petugas Damkar, jika ini dibiarkan kasihan jika terjadi kebakaran, tidak ada yang kerja,” tambah politisi Nasdem ini.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Sahaya Mokoginta saat dikonfirmasi di ruangannya mengatakan, untuk salat itu harus dipaksakan. “Saya saja sejak subuh sudah di masjid untuk salat. Kita sedang mendisiplinkan anggota,” kata Sahaya.
DiBa