Piyik atau anak burung Maleo yang menetas di Penangkaran Batumanagis Molibagu Bolsel, Sabtu 08 Desember 2018. (Foto Istimewa)
SATUBMR,MOLIBAGU,- Kabar gembira dari Penangkaran Burung Maleo Batu Manangis, Molibagu Bolaang Mongondow Selatan. Satu telur maleo menetas hari ini, Sabtu (08/12/2018).
Piyik atau anak maleo ini terlihat sehat saat berada di tempat penangkaran darurat. Piyik ini merupakan yang pertama menetas di penangkaran ini.
“Ini kabar gembira karena dua telur sebelumnya gagal menetas. Telur maleo yang menetas hari ini ditanam 60 hari lalu. Hari ini memang pas jadwal Piyik ini menetas,” ujar Asep Solihin,
Kepala Resort Pantai Selatan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Menurut Asep, telur yang menetas adalah satu dari 23 telur maleo yang ditanam di lokasi pengeraman. Pekan lalu, enam telur ikut ditanam.
“Mudah-mudahan esok sesuai jadwal, tiga telur diperkirakan akan menetas. Ini kebanggaan bagi kami, karena dengan bertambahnya burung maleo diharapkan populasinya tetap terjaga,” tukas Asep.
Lokasi penangkaran Batumanangis ini dikelola oleh masyarakat tani hutan kelompok Modangga No Suangge. Kelompok ini baru dikukuhkan Juni 2018 yang berada di Pesisir Pantai Selatan TNBNW.
Daerah ini merupakan lokasi habitat burung maleo. Kelompok Modangga No Suangge ini didirikan karena kepedulian warga akan penyelamatan satwa endemik maleo yang populasinya terus menurun.
Kelompok berjumlah 23 orang ini mulai mencari dan mengumpulkan telur maleo kemudian dilakukan pengeraman di lokasi yang aman.
Habitat maleo diketahui terus menurun. Sejak dahulu telurnya diburu oleh manusia dan predator hutan. Sebelum dilarang pemerintah, telur maleo biasa dikonsumsi warga. Bahkan telur maleo digunakan untuk campuran bahan bangunan.
Dengan kehadiran satu piyik maleo di Penangkaran Batumanangis ini diharapkan bisa mempertahankan populasi burung maleo.
Editor: Supardi Bado