SATUBMR,BOLMUT – Keberhasilan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw di tiga tahun kepemimpinan mereka, harus tercederai dengan salah satu proyek pembangunan preservasi jalan Maelang batas Kabupaten Bolmong dan Bolmut diantaranya dari desa Biontong sampai Atinggola perbatasan Provinsi Sulut dan Gorontalo, Perbaikan jalan trans sulawesi bernilai miliaran rupiah di kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang tak kunjung selesai dan pekerjaannya terkesan abal-abal.
“Proyek bernilai miliaran rupiah dikuasai kontraktor abal-abal,seperti pengaspalan jalan yang ada di bolmut dari desa iyok sampai bolangitang sepanjang jalan pekerjaannya tak ada yang beres”, ungkap LSM Penjara Rafik Patingki kepada awak media dikediamannya, Kamis (14/02).
Menurutnya, proyek pengaspalan tersebut merupakan kerjaan Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dibiayai APBN senilai 38 Milyar lebih Tahun 2018 sangat tidak relevan dan selektif dalam proses pelelangan tender kemudian dimenangkan oleh perusahaan abal-abal.
“Lihat saja proses pengerjaannya, semuanya tak ada yang beres, masyarakat bolmut sebagai pengguna jalan sangat dirugikan selain proses pengerjaannya tak kunjung selesai, juga karena kualitas pengerjaannya begitu amburadul, sehingga jarak tempuh menjadi lama, jalan yang berlubang juga mengakibatkan kendaraan rusak dan sering terjadi kecelakaan lalulintas”, tegas Patingki.
“Kami meminta kepada Pemprov sulut, Dinas PU Prov, Balai Jalan, TP4D Kejari Bolmut agar segera memonitoring proyek jalan ini dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan terkait yang sudah jelas merugikan daerah”, imbuhnya.
Sementara, Warga yang berada disekitaran lokasi proyek sangat menyayangkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait terkait mutu dan kwalitas dari kontraktor yang dipercaya untuk mengerjakan pengaspalan jalan dikampung mereka.
“Panas berdebu, Hujan becek, Sehingga masyarakat mudah jatuh sakit terlebih lagi anak-anak ke sekolah sangat merasa terganggu, omset perputaran ekonomi pun menurun”, keluh salah seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.
Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Bolmut Saiful Ambarak saat dihubungi via seluler mengatakan, sesegera mungkin pihaknya akan turun lapangan meninjau secara langsung proyek tersebut.
“Memang terlihat sepanjang proyek pengaspalan kualitas pengerjaannya masi dibawah standar dan boleh dibilang sangat buruk, Kami akan mengambil sampel data kemudian akan dijadikan sebagai bahan evaluasi Dinas PUPR Provinsi dan Balai jalan, selanjutnya menghimbau kepada pemprov agar perusahaan terkait segera dijatuhkan sanksi seberat-beratnya”, tegasnya.