Kotamobagu

Permintaan Oksigen Pasien tak Dilakukan, RSUD Kotamobagu Diduga Langgar SOP

×

Permintaan Oksigen Pasien tak Dilakukan, RSUD Kotamobagu Diduga Langgar SOP

Sebarkan artikel ini
RSUD Kotamobagu

SATUBMR.KOTAMOBAGU – Dugaan kelalaian atas pasien operasi caesar yang menyebabkan kematian pasien bernama, Eka Christy Pangalerang, terus mendapat kritikan dari warga. Seorang Pendeta juga kerabat almarhum Eka, menyesalkan pelayanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu.

Pendeta Recky Kolopita kepada satubmr menuturkan, saat pasien keluar ruangan operasi, dalam kondisi baik-baik saja. “Saya sempat bicara dengan almarhum, terlihat normal dan sehat-sehat saja,” ujar Pendeta Recky.

Namun, saat pukul 20.00 WITA, saat dia sudah di kampung Kanaan, Dumoga, Bolaang Mongodow, tiba-tiba suami almarhum menghubunginya bahwa dalam kondisi gawat.

“Terus terang kami sangat kecewa dengan RSUD Kotamobagu, pasien tidak dilayani dengan maksimal. Bahkan dua jam mengeluh, tidak ada dokter yang datang,” tukas Recky, Senin (17/2/2020). Pihaknya meminta pertanggung jawaban dari RS atas kejadian ini.

Kepala Bagian Administrasi Umum RSUD Kotamobagu, Yusrin Mantali S.Kom mengaku akan bertaggung jawab atas kasus ini jika memang terjadi kelalaian.

Menurut Yusrin, memang hasil sementara pasien meninggal karena suspek emboli, tapi saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman penyebab kematian.

“Jika temuan nanti ada kelalaian dalam SOP, kami akan bertanggung jawab. Kami saat ini sedang berusaha membenahi pelayanan rumah sakit. Nanti kami akan bertemu dengan keluarga,” ujarnya.

Dari penelusuran satubmr.com, jika merujuk Standar Prosedur Operasional (SPO) Nomor Dokumen 440/RSUD-KK/248/7/2019, bagian prosedur poin A, nomor 4, disebutkan; Beri Oksigen seusai program dan indikasi. Namun, hal itu tidak dilakukan pihak rumah sakit.

Apalagi, saat itu pasien mengeluhkan sesak bagian pernafasan pada pukul 18.00 WITA. Hingga pasien sekarat, oksigen tak kunjung diberikan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Dokter yang lakukan operasi yakni dr Sitti Korompot, datang setelah kondisi pasien tak sadarkan diri.

Yurin mengaku akan memberikan informasi hasil investigasi paling lambat hari Rabu mendatang. “Saya belum bisa memberi kesimpulan sekarang,” tutupnya.

Sementara itu, Almarhum Eka Christi Pangalerang telah dikebumikan Minggu (16/2/2020) di pekuburan umum di desa Kanaan Dumoga. Bayi yang dilahirkannya saat ini dalam kondisi sehat dan dalam perawatan sang ayah.

(Jhay/DiBa)