Kotamobagu

Pengaturan Bentor Masuk RSUD Dikeluhkan, Ini Kata Suhartien Tegela

×

Pengaturan Bentor Masuk RSUD Dikeluhkan, Ini Kata Suhartien Tegela

Sebarkan artikel ini
Foto Kiri: Larangan Bentor masuk ke Tower. Foto Kanan: Sek Dishub Suhartien Tegela

SATUBMR,KOTAMOBAGU – Pengaturan lalu lintas terutama kendaraan becak motor (bentor) yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu, dapat kritikan dari warga. Menurut beberapa penumpang, mereka harus turun di pintu masuk menuju RS.

“Ada tiga karyawan honor perhubungan larang-larang  bentor masuk sampai UGD. Akibatnya, kemarin beberapa ibu dan nenek-nenek harus jalan kaki dari portal sampai UGD. Padahal mereka membawa kebutuhan orang sakit dan obat untuk keselamatan jiwa keluarga. Terus bagaimana kalu pasien atau korban yang hanya punya bentor. Apa mereka harus jalan dari portal?, tukas sumber yang enggan disebutkan namanya, Selasa (18/2/2020).

Sumber mengatakan, sudah seminggu terakhir banyak keluhan atas ulah dari oknum Dishub. “Bentor bayar karcis masuk, tapi tidak boleh sampe UGD. Kan di karcis tidak tertulis boleh atau tidak. Bahkan di papan masuk  tidak juga tertulis seperti itu,” tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Kotamobagu, Suhartien Tegela SE, saat dikonfirmasi membantah ada larangan. Menurutnya, untuk pengaturan memang ada perubahan, agar kendaraan tidak menumpuk.

“Jika bentor yang membawa pasien, diperbolehkan sampai UGD. Khusus penjemputan pasien, sudah disediakan tempat khusus dan kendaraan bentor bisa sampai di situ. Untuk bentor yang bawa keluarga menuju tower A dan B, memang tidak bisa masuk di dua jalur. Ada titik drop,” tukasnya.

Mantan Sekretaris Kominfo itu menambahkan, saat ini Pemkot telah memasang tiga titik audio enhancer. Audio itu digunakan sebagai informasi bagi masyarakat yang datang ke RSUD.

“Jika ada keluarga atau pasien yang membutuhkan bentor sebagai tumpangan, tinggal mengadu ke petugas, nanti petugas yang akan memanggil bentor sesuai jumlah dan tujuan. Untuk tanjakan masuk keluar bentor bahkan sudah diperbaiki agar bentor mudah masuk” ujarnya.

Tien menambahkan, dengan adanya audio enhancer itu justru tukang bentor senang, nanti ada pesanan baru ambil tiket masuk. Katanya, memang saat ini aturan di rumah sakit diperketat, termasuk keluarga yang jaga dibatasi hanya satu. Tidak sembarang jemur pakaian dan cuci piring.

“Saat ini disediakan ruangan khusus drop barang seperti tikar dan lain-lain untuk keluarga, tapi bukan untuk nginap. Kalau nginap, disediakan rumah susun dengan sewa Rp 25 ribu per hari. Jadi aktifitas cuci piring dan baju di rumah susun tersebut. Apalagi mereka yang datang dari jauh bisa manfaatkan rumah susun,” kata Tegela.

DiBa