SATUBMR,KOTAMOBAGU– Foto oknum pejabat Kota Kotamobagu ikut aksi 212 dan memegang atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mendapat kritikan. Dalam foto tersebut, tampak mantan Sekretaris Kota (Sekot) Kotamobagu Adnan Masinae berfoto selfie di kawasan Monas.
Menurut warga, tak pantas pejabat daerah ikut-ikutan dalam aksi tersebut. “Sangat disayangkan, mantan Sekot (waktu itu masih Sekot) ikut bergabung dalam gerakan 212, apalagi memegang atribut HTI. Ormas tersebut sudah dibubarkan oleh Negara,” tukas Abdul Nasir Ganggai.
Menurutnya, HTI menganut paham bertentangan dengan falsafah dasar Negara Indonesia yakni Pancasila. “Ini harus ada penindakan tegas bagi ASN yang diduga terlibat dengan HTI,” ujar mantan aktifis mahasiswa ini.
Dia menambahkan, tiap pejabat ke luar daerah menggunakan anggaran daerah. Harusnya menurut Nasir, pergunakan amanah dan tanggung jawab untuk kemajuan daerah, bukan ikut dalam aksi seperti itu.
- Harianto Simbala Resmi Ditetapkan Tersangka
- Pj Wali Kota Abdullah Mokoginta Apresiasi Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata
- Polres Kotamobagu Gelar Rapat Koordinasi Dukung Program Ketahanan Pangan
- Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Periode 2024-2029
- Sekda Arvan Pimpin Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Mereka pejabat ke luar daerah kan menggunakan anggaran daerah. Untuk apa ikut-ikutan demo seperti itu. Yang jadi pertanyaan, anda dibiayai daerah ke Jakarta, harusnya datang ke tempat tujuan dan melaksanakan tugas untuk rakyat Kotamobagu. Bukan ikut-ikutan aksi soal Ahok. Jika hanya untuk salat Jumat, kenapa harus ke Monas,” tambah Nasir.
Sementara itu, Adnan Masinae saat dikonfirmasi terkait foto tersebut tak mengelak. “Iya, waktu salat Jumat. Bersamaan ada gerakan di Istiqlal dan Monas kasus Ahok. Tahun berapa katu’ itu?,” kata Adnan.
Menurut Assisten 3 Pemkot Kotamobagu ini, saat itu Dia dikasih fandel dengan kata Syahadat LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH.
“Yang saya tahu, itu adalah kalimat Tauhid yang mengesahkan setiap orang adalah muslim. Dan saya selalu ucapkan dalam salat. Saya muslim, saya malu memperdebatkan kalimat ini dengan sesama muslim. Saya ikut salat Jumat, terserah persangkaan orang saja. Kalimat ini insyaah Allah akan mengantar saya nanti sakratul maut,” kata Masinae.
Editor: Supardi Bado