Kotamobagu

Lalai RSUD Pasien Meninggal, Syarief: Dua Pekan TB-NK ‘Berkantor’ di Sana, Ini Patut Dipertanyakan

×

Lalai RSUD Pasien Meninggal, Syarief: Dua Pekan TB-NK ‘Berkantor’ di Sana, Ini Patut Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Foto kiri: RSUD Kotamibagu, Foto Kanan" Syarief Mokodongan

SATUBMR,KOTAMOBAGU—Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kotamobagu mendapat sorotan dari berbagai pihak. Ironisnya, meskipun Wali Kota dan Wakil Wali Kota diinformasikan berkantor dua pekan di RSUD, tapi ternyata masih ada pasien yang tidak dilayani dengan baik.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu, Syarief Mokodongan mempertanyakan hal tersebut. Menurut Syarief, ini ibarat pepatah gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di seberang pulau nampak jelas.

“Terdengar kabar bahwa saat kejadian, Wali Kota Kotamobagu berada di seputaran rumah sakit. Kurang lebih dua minggu Wali Kota “berkantor” di RSUD, ini patut dipertanyakan lebih jauh,” tukas Syarief, Selasa (18/2/2020).

Dia menambahkan, kejadian ini menggambarkan betapa bobroknya pemerintah di dalam pengelolaan RSUD Kotamobagu dan harus di evaluasi. Pada penilaian yang dilaksanakan oleh tim akreditasi Kementrian Kesehatan RI, RSUD Kotamobagu hampir turun tipe dari Tipe C ke Tipe D.

“Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh tim akreditasi, RSUD yang katanya Rumah Sakit Rujukan Regional, hanya mendapatkan predikat 3 (tiga) bintang sementara RSUD Bolaang Mongondow mendapatkan predikat 4 (empat) Bintang. Tidaklah berlebihan jika RSUD Bolmong yang seharusnya menjadi rumah sakit rujukan,” ujar Politisi Nasdem ini.

Menurut Syarief, jika benar sesuai dengan apa yang dimuat dalam media lokal beberapa waktu yang lalu, Dia mengutuk keras cara penanganan/pelayanan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu.

“Disetiap kesempatan berkomunikasi dengan manajemen RSUD, saya selalu menekankan akan pentingnya pelayanan yang maksimal dan setulus hati. Jangan ada diskriminasi kepada pasien dari latar belakang apapun, bahkan sampai dengan urusan senyum pun jangan ada diskriminasi,” tutupnya.

Mengutip kotamobagu.online, di apel 5 Februari 2020, Wali Kota menyinggung soal pelayanan. Tatong berharap pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan.

Bahkan, direncanakan akan bekantor di rumah sakit rujukan BMR ini selama sepekan. “Ini untuk komitmen kita dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarkat,” ujar Wali Kota.

Sekretaris Kota (Sekot) Kotamobagu, Ir Sande Dodo dan Kepala Dinas Kominfo saat dikonfirmasi terkait ini belum memberikan jawaban.

Sementara itu, Gunawan Ijom saat dikonfirmasi membenarkan bahwa TB-BK sempat berkantor di RSUD Kotamobagu. “Benar Minggu lalu, hari Senin sampai Jumat,” tukasnya.

Diketahui, pada Jumat, 14 Februari 2020, salah satu pasien melahirkan caesar bernama Eka Christy asal Desa Kanaan meninggal di RSUD, sejak mengeluhkan sakit pukul 18.00 sampai 20.00 WITA, permintaan korban dan keluarga untuk dipasangkan oksigen tidak dilakukan. Bahkan, dokter datang saat pasien sudah dalam kondisi kritis. Pihak keluarga menyesalkan kelalaian tersebut.

DiBa