Hukrim

Misteri Kematian Yosefa Lumataw Belum Terungkap, Polisi Masih Ragu Tentukan Kesimpulan

×

Misteri Kematian Yosefa Lumataw Belum Terungkap, Polisi Masih Ragu Tentukan Kesimpulan

Sebarkan artikel ini
Kuasa hukum keluarga korban, Trey Berhimpong, mengungkapkan bahwa pihak keluarga menghargai proses penyelidikan dan hasil investigasi kepolisian,.Kamis (02/10/2025) Foto Yaser

 

SATUBMR,HUKRIM – Kasus kematian Yosefa Lumataw (33), perempuan yang ditemukan tak bernyawa di rumah kontrakannya di Kompleks Mangga Dua, Kelurahan Girian Weru II, Kecamatan Girian, Kota Bitung pada 16 Juni 2025, masih menyisakan tanda tanya besar.

Meski telah dilakukan gelar perkara, pihak kepolisian hingga kini belum berani menyimpulkan secara pasti penyebab kematian Yosefa.

Penyelidikan dan proses otopsi yang memakan waktu berbulan-bulan belum mampu memberikan kepastian hukum. Di tengah lambannya proses tersebut, spekulasi publik pun terus berkembang liar.

Ada yang menduga Yosefa adalah korban pembunuhan, sementara yang lain berspekulasi ia meninggal karena bunuh diri.

Spekulasi pembunuhan muncul lantaran posisi jasad Yosefa saat ditemukan dinilai tidak wajar. Tubuhnya tergantung dengan kaki menyentuh lantai, serta ditemukan sejumlah luka lecet di beberapa bagian tubuh seperti leher, punggung, kepala, lengan, dan bagian pantat. Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa Yosefa sempat dianiaya sebelum tewas.

Dari hasil investigasi saintifik yang disampaikan polisi, kematian Yosefa 90 persen disebabkan oleh patah pada bagian leher akibat tekanan.

Selain itu, polisi menyebut tidak ditemukan sidik jari orang lain pada tali spanset yang melilit leher korban.

Namun, hasil ini belum sepenuhnya mematahkan dugaan lain, termasuk kemungkinan adanya kekerasan fisik sebelum korban meninggal.

Kuasa hukum keluarga korban, Trey Berhimpong, mengungkapkan bahwa pihak keluarga menghargai proses penyelidikan dan hasil investigasi kepolisian.

Namun, ia menilai temuan tersebut belum cukup objektif jika dilihat dari fakta-fakta di tempat kejadian perkara (TKP).

“Fakta bahwa ada luka lecet di beberapa bagian tubuh korban, dan hasil keterangan ahli yang menyebut luka itu terjadi sebelum kematian, membuka ruang besar untuk dugaan adanya penganiayaan. Apalagi di rumah kontrakan itu diduga ada orang lain,” ujar Trey saat dikonfirmasi, Kamis (2/10/2025).

Trey juga mengkritik kinerja penyidik yang dinilainya terlalu lamban dan tidak konsisten dalam penjadwalan gelar perkara.

“Proses penyelidikannya terlalu berlarut-larut. Publik sudah lama menunggu kejelasan, dan ini justru membuka ruang bagi spekulasi yang makin liar,” tegasnya.

Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Bitung, Ipda Melky Pontoh, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut.

“Kami masih mendalami kembali kasus ini, termasuk luka-luka lecet yang ditemukan di tubuh korban. Itu menjadi bagian penting yang sedang kami telusuri,” katanya, tanpa merinci lebih lanjut hasil penyelidikan terbaru.

Melky menambahkan bahwa gelar perkara lanjutan akan dijadwalkan pada pekan depan. Ia pun belum bisa memastikan kapan hasil penyelidikan final akan diumumkan ke publik.

Kasus kematian Yosefa Lumataw kini menjadi sorotan serius warga Kota Bitung. Publik mendesak kejelasan dan transparansi dari pihak kepolisian, agar keluarga korban memperoleh keadilan dan spekulasi liar segera diakhiri.