AdvertorialBoltim

Bupati Boltim di Anugerahi Adat Tule Molantud

×

Bupati Boltim di Anugerahi Adat Tule Molantud

Sebarkan artikel ini

SATUBMR, BOLTIM-Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar, SH., dianugerahi gelar adat ‘tule molantud’ oleh lembaga dewan adat empat etnis Swapraja Bolaang Mongondow Raya, bertempat di rumah dinas Bupati Boltim, Senin (20/07/2020).

Sebelum penganugerahan gelar adat kepada Bupati Sehan Salim Landjar, Aki Dedy Ginoga perwakilan lembaga adat bolaang mongondow timur (Boltim) membacakan surat keputusan bersama dewan adat kaidipang, dewan adat bintauna, dewan adat bolango dan dewan adat bolaang mongondow.

Dalam surat keputusan bersama, nomor 004/dewan adat/bolaang mongondow bintauna bolango kaidipang/VII/2020, tentang pemberian gelar adat tule molantud kepada Bupati Bolaang mongondow timur (Boltim) Sehan Salim landjar SH.

Aki Dedy membacakan, Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa dewan kaidipang dewan adat bintauna, dewan adat bolango dan dewan adat bolaang mongondow menetapkan, pertama memberikan gelar adat tule molantud kepada Bupati Boltim Sehan Salim Landjar SH.

“Kedua menetapkan nama gelar adat Tule Molantud sesuai hasil rapat musyawarah kesepakatan bersama empat etnis utama se-Bolaang mongondow Raya.”

Ketiga dalam menjalankan tugasnya Bapak Sehan Salim Landjar SH, telah berprestasi sebagai pemimpin yang Mokodotol, Mokorakup, Mokolintak, bo’ Mokoanga’kon Totabuan Pomukaan, sehingga pantas diberikan gelar adat Tule Molantud.”

“Keempat keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka diadakan perubahan sebagaimana mestinya.”

Sementara itu, Bupati Sehan Salim Landjar usai diberikan gelar adat oleh lembaga dewan adat empat etnis swapraja Bolaang mongondow raya menyampaikan, melalui lembaga adat baik dari kaidipang besar, bintauna, bolango dan bolaang mongondow yang mempercayakan kepada dirinya dan telah menyematkan gelar adat tule molantud.

“Tentunya ini saya akan berupaya semaksimal mungkin, untuk mempersatukan kembali semua etnik yang ada di Bolaang Mongondow Raya, yang telah lama tercerai berai,” ucap Sehan Landjar.

Menurut Bupati dua periode ini, gelar adat yang disematkan kepada dirinya tentunya bukan satu pekerjaan yang ringan, sehingga dirinya meminta dukungan semua komponen masyarakat terutama dari empat etnik eks swapraja bolaang mongondow raya.

“Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bagaimana menjunjung tinggi adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita untuk kembali menjaga harkat dan martabat masyarakat bolaang mongondow di empat eks swapraja,” terang Eang sapaan akrab Sehan Landjar.

Diakhir pidato, Sehan Landjar menyampaikan ucapan terima kasih atas kehormatan yang diberikan namun juga penyematan tersebut juga menjadi beban yang berat yang harus ia jalani hari ini dan seterusnya sepanjang hayat masih ada dikandung badan.

“Sekali lagi terima kasih, syukur moanto, syukur moribu, syukur mobarong koinomu tolu, totoi adat nokonopat nolipuan naa kon bolaang mongondow in pinonobatuan,” pungkas Sehan Landjar.

Adv