Satubmr,Pinolosian – Sejak dimulainya aktifitas belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Dumagin, Kecamatan Pinolosian Timur, Bolmong Selatan, awal tahun 2017 lalu, hingga kini jumlah guru status PNS hanya satu orang. Hal ini dipertanyakan oleh warga.
Menurut salah satu anggota DPRD Bolsel, Ruslan Paputungan SAP, guru di SMK Dumagin hanya satu orang, yakni kepala sekolah bernama Noldianto Suriana. Sementara, 17 orang lain hanya status sukarela.
“Pasca dibuka, saat ini jumlah siswa ujian sudah 47 orang, namun ironisnya guru yang mengajar hanya satu orang yang berstatus PNS,’ujar Ruslan kepada satubmr.com, Minggu (27/05/2018).
Menurut Ruslan, diawal sekolah dibuka, Diknas Sulut berjanji akan diadakan rekrutmen tenaga honor lepas (THL) untuk guru pengajar dan tenaga operator sehingga Kepsek berani menerima siswa. Akan tetapi sampai hari ini belum ada realisasi.
Bahkan, pihak SMK sudah berapa kali menanyakan langsung ke Diknas Provinsi, namun karena belum tertata di APBD 2017 dan masih menunggu APBD Perubahan, Namun hingga tahun 2018 saat ini, belum ada realisasi.
Hal yang sama disampaikan oleh Husain Hiola, warga setempat. Seharusnya Pemerintah Provinsi Sulut tanggap persoalan keluhan masyarakt ini, jangan hanya diam dan membuat janji yang tidak jelas.
“Kasihan siswa. Regulasi dan kewenangan SMK dan SMA di provinsi akibatnya masyarakat kecil yang dikorbankan,”ujarnya.
Seharusnya Klo belum ada anggaran Pemerintah Provinsi jangan dulu menerima siswa baru dan guru pengajar di SMK agar tidak terjadi kegaduhan dan menjadi polemik di masyakat.
Saat ini guru-guru mengancam akan berhenti mengajar jika status mereka tidak jelas. Jika demikian, nasib para siswa akan terancam.
Sementara itu, Diknas Provinsi Sulut saat dikonfirmasi melalui Kepala Dinas ibu Grace Punuh, belum ada jawaban saat dihubungi wartawan.
Suparto Bonde (satubmr.com biro Bolsel)