SATUBMR.BOLMUT- Sampai saat ini Corona Virus Disease atau lebih dikenal Covid-19, masih terus melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, lebih khusus di Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut). Sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 angka kasus Covid-19 di Bolmut terus bertambah dari 30 kasus menjadi 103 kasus, dengan jumlah kematian mencapai 2 orang, dan 50 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 51 orang dalam penanganan isolasi.
Kepada media ini, Bupati Drs.Hi Depri Pontoh mengatakan, satu-satunya ujung tombak memutus mata rantai penyebaran virus adalah masyarakat itu sendiri, masyarakat harus disipilin dan berkomitmen menerapkan protap kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan jika terpaksa harus keluar rumah.
“Ini yang harus dilakukan masyarakat untuk mengurangi angka kasus semakin meningkat, karena pandemic Covid-19 belum berakhir,” tandas Depri.
Dikatakannya, saat ini Bolmut tengah berada pada wilayah zona merah yang pada tingkatan penilaiannya sebagai salah satu daerah tertinggi terpapar Covid-19 di Sulut. Untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus ini pemerintah daerah tidak hanya bekerja sendiri.
“Harus ada keterlibatan dan dukungan masyarakat lewat penerapan kedisiplinan protap kesehatan yang telah ditetapkan,” sebutnya.
Lebih lanjut Bupati 2 periode ini menambahkan, saat ini pemerintah daerah telah menetapkan peningkatkan intensitas tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Bolmut sampai pada tingkat Kecamatan dan desa dengan memberlakukan kembali posko Covid, serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sampai pada penindakan terhadap pelangaran protokol kesehatan serta keterpaduan sistem informasi Covid-19.
“Mudah-mudahan dengan diaktifikan lagi pemberlakuan ini, dapat menambah sosialisasi serta kesadaran masyarakat dalam memutus mata rantai pandemic Covid-19 di Bolmut,” pungkasnya.
Basir
