SATUBMR,BOLMUT – Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), menggelar acara yang bertema Kongko Budaya, Senin (19/17/2019) di Cafe Roeang Seduh, Jambusarang, Bolmut.
Menurut ketua Lesbumi Bolmut, Supli Van Gobel, bahwa acara ini memang sudah menjadi kegiatan rutin Lesbumi.
“Lesbumi, secara struktural merupakan lembaga di bawah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan kita hanya khusus bergerak pada bidang seni dan budaya, seni dan budaya ini juga cakupannya luas, Bolmut ini punya warisan budaya luhur yang luar biasa, maka Lesbumi punya tugas besar untuk lebih memperkuat ini”, terang Supli.
Dalam acara ini, Lesbumi menghadirkan pemantik yang mengusung beberapa materi tentang budaya ini, salah satu Pemantik adalah, Budi Setiawan Kohongia yang merupakan aktivis muda NU ini, memaparkan eksistensi Budaya Bolmut.
“Ditengah gempuran ideologi Transnasional, ditambah lagi dengan era digital, maka budaya menjadi salah satu formula untuk mengingat kembali jati diri Bangsa ini sebenarnya, kita tidak menolak globalisasi era digital, karena ini sebuah keniscayaan, namun jangan lupa, bahwa di Daerah Bolmut ini ada budaya besar, Kaidipang Besar dan Bintauna yang merupakan hasil peradaban tinggi para pendahulu negeri ini”, ujarnya.
Aleg terpilih Bolmut yang disapa Aris ini juga menekankan tentang penggunaan Bahasa daerah di Bolmut yang akhir-akhir ini mulai jarang terdengar, menurutnya ini hal penting dalam sebuah kebudayaan.
“Saya berharap pada Sahabat-sahabat Lesbumi, agar pada agenda-agenda selanjutnya juga membahas tentang Bahasa Kaidipang dan Bintauna, ini penting”, harapnya.
Pemantik lainnya adalah Ridwan Lasamano yang dihadirkan Lesbumi dalam materinya menyampaikan esensi budaya.
“Budaya ini luas, ada beberapa aspek, Bahasa, istiadat, tradisi, sistem kemasyaratan, kesenian dan sebagainya, kita tidak sedang mengajarkan budaya pada masyarakat, karena ini adalah milik masyarakat Bolmut, justru kita generasi muda harus siap menerima pewarisan budaya ini, ini bukan lagi pada tataran teoritis, tapi sudah pada tataran praktis”, ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh para aktivis Lesbumi Bolmut. Menurut ketuanya bahwa secara Struktur Lesbumi belum lama terbentuk sehingga Lesbumi sedang memulai.
“Dari beberapa kajian-kajian yang kita gelar kemudian melahirkan beberapa catatan dari sahabat-sahabat yang nantinya akan melahirkan karya tulis tentang Budaya Bolmut”, ujar Supli.
Basir Ilyas