SATUBMR,BOLMUT — Dampak bencana selalu berpengaruh terhadap pembangunan. Capaian pembangunan yang dengan susah payah dibangun dan memerlukan waktu lama, tiba-tiba hancur seketika terjadi bencana. Baik jumlah korban jiwa maupun kerugian ekonomi.
Bencana dalam skala cukup besar langsung menyusutkan kapasitas produktif dalam skala besar yang berakibat pada kerugian finansial yang besar juga. Bahkan pertumbuhan pembangunan di wilayah terdampak bencana menjadi minus atau mengalami kemunduran dalam rentang waktu tertentu.
Begitu juga bencana Banjir Bandang dan Tanah longsor yang melanda empat Kecamatan di Wilaya Kabupaten Bolmut.
Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Drs. Hi. Depri Pontoh mendampingi Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs. Steven O. E. Kandow saat kunjungan kerja dalam rangka meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Wilayah Kabupaten Bolmut, Sabtu (7/3/2020).
Bupati Bolmut dalam kesempatan tersebut melaporkan bencana banjir dan tanah longsor pada Rabu (4/3), terjadi di 52 Desa di 4 wilayah Kecamatan, diantaranya Kecamatan Sangkub, Bintauna, Bolangitang Timur dan Bolangitang Barat.
“Kerusakan dan kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor, diantaranya kerugian perumahan meliputi, rumah permanen rusak berat 1 unit, rumah semi permanen rusak berat 288 unit, rusak sedang 57 unit, dan rusak ringan 6.824 unit. Kerugian infrastruktur meliputi jalan lingkungan sepanjang 2,18 km, gorong-gorong 10 unit, drainase sepanjang 145 m, tanggul jalan 63 m, tanggul sungai (bronjong) 300 m, dan tanggul sungai (talud) 10 m,” ungkap Pontoh
Lanjut Pontoh, kerugian ekonomi meliputi, pertanian sawah seluas 1.784,66 hektar, ladang seluas 341 hektar. Kemudian perikanan tambak ikan 17.000 ekor, peternakan sapi 266 ekor, kambing 159 ekor, ayam 1001 ekor, dan perdagangan kios 6 unit. Dan kerugian sosial meliputi, kerusakan SD 80 RKB, SMP 48 RKB dan tempat ibadah mesjid 1 unit.
“Jadi total keseluruhan nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp. 104.423.661.375 Miliyar Rupiah,” Jelas Papa Adit sapaan akrabnya.
Adapun korban jiwa akibat bencana berjumlah 2 orang yang hanyut terbawa arus, salah satunya telah ditemukan jasadnya oleh Tim Basarnas pada Kamis (5/3) dan korban lainnya masih dalam pencarian tim.
“Penanganan dampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bolmut sudah dilakukan Pemerintah Daerah semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada seperti evakuasi masyarakat yang terdampak dan membuat tempat pengungsian, pos bencana, pos pelayanan kesehatan serta dapur umum di Desa lokasi terjadinya bencana,” ujarnya
Basir