SATUBMR,BOLMONG– Rencana perusahaan tambang PT JRBM untuk meneliti wilayah pertambangan emas di desa Tanoyan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, mendapat penolakan keras dari ribuan warga.
Penolakan ini terungkap saat pertemuan di Balai Desa antara Sangadi Urip M Detu, Ketua BPD Ismet Olii, sejumlah aparat pemerintah desa, Babinsa, para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, Ketua KUD Perintis L Mamonto bersama Manajer Eksternal Relation dan Security PT JRBM, Ferry Siahaan, Sabtu (29/06/19) pekan lalu.
Warga Tanoyan Ali Kobandaha dengan tegas meminta pihak PT JRBM yang hadir pada pertemuan itu, tidak perlu memberikan penjelasan soal rencana penambangan dan cukup menerima aspirasi penolakan masyarakat Tanoyan Selatan kemudian dilaporkan kepada manajemen PT JRBM di Jakarta.
“Kami di sini bukan orang-orang bodoh yang harus mendengar penjelasan soal tambang. Tidak ada jaminan perusahaan tambang mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Jadi kami menolak PT JRBM masuk desa kami,”tukas Ali.
“Bapak tidak perlu menjelaskan panjang lebar soal JRBM, karena kami sebagai masyarakat yang lahir dan besar di desa kami, tetap menolak,” tegas Ali.
Ali juga kembali mengingatkan Pemerintah Desa Tanoyan Selatan, agar tidak sembarangan mengambil sikap menerima PT JRBM.
“Saya minta Pemerintah Desa Tanoyan Selatan agar tidak cepat mengambil keputusan kemudian menerima PT JRBM. Forum yang dilaksanakan bukan ranah pengambilan keputusan. Kita semua telah sepakat dan berkomitmen sejak penolakan PT AMS tahun 2013 lalu, bahwa Tanoyan Selatan tidak akan pernah mengijinkan perusahaan mana pun masuk melakukan penambangan,” ungkapnya.
Senada dikatakan Ketua Pemuda Desa Tanoya Selatan, Moh Abdul Nasir Ganggai. “Kami menolak kehadiran PT JRBM. Lagi pula kami tidak tahu titik-titik mana yang akan dimasuki untuk dilakukan penelitian. Untuk hari ini, jangan ada keputusan menerima JRBM. Yang pasti kami masyarakat tanoyan selatan menolak keras PT JRBM melakukan kegiatan pertambangan di desa kami,” ujar Nasir.
Jhay Yambat