SATUBMR,BOLMONG– Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menjadi salah satu tempat incaran investor karena hasil buminya.
Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Bolmong, seperti di Kecamatan Passi Timur, tercatat sasaran produksi komoditi kentang mencapai sekitar 64,16 ton dengan luas tanam 3,785 hektar. Sedangkan luas panen sekira 4,010 hektar dengan provitas 160,00 yield/hektar.
Di wilayah ini, Pemkab Bolmong melalui Dinas Pertanian terus meningkatkan produktivitas tanaman holtikultura (kentang) di wilayah sentra produktif karena satu-satunya wilayah Bolmong yang bisa hidup tanaman seperti kentang dan beberapa jenis sayuran.
”Produksi ini hanya sebatas sasaran kami. Tidak hanya kentang, tetapi beras, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian dan nenas bakal jadi incaran investor,” kata Remon Ratu, Kepala Dinas Pertanian, Rabu (22/1/2020).
Lanjut Remon, Sejumlah desa di daerah ini menyimpan potensi Sumber
Daya Alam (SDA). Dia terus memantau pemetaan dataran tanaman kentang yang dilakukan Dinas Pertanian.
Lanjutnya, ada sejumlah kelompok tani (koptan) yang sudah bekerjasama dengan pihak investor. Para investor memilih dataran tinggi Desa Mobuya, Desa Sinsingon dan Desa Insil sebagai pusat kerjasama untuk tanaman kentang.
‘’Kami selaku pihak yang diberi fasilitas sangat merespon penuh langkah Koperasi Tani yang membuat kentang Bolmong dikenal secara nasional, bisa jadi go internasional,’’ katanya.
Tambah Remon, daerah sentra holtikultura khususnya daerah dataran tinggi, nantinya akan konsen membangun daerah agro wisata, dan program-program dan fokus pada pembenahan- pembenahan baik aspek produksi, produktifitas, kualitas produk dan pembangunan.
Selain itu, diperlakukan teknologi dan pembenahan sesuai wilayah komoditi, khususnya daerah kentang dan sayuran di dataran tinggi.
”Kami optimis Bolmong jadi persinggahan investor, tentunya koordinasi dengan provinsi dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI tetap dilakukan,” tutupnya.
Jhay Yambat