SATUBMR,BOLMONG-Beredarnya isu seorang pelaku tambang ilegal dipegunungan Potolo Desa Tanoyan Selatan Kabupaten Bolaang Mongondow yang selalu menyebut nama seorang Jendral TNI kini semakin ramai diperbincangkan.
Pasalnya, menurut keterangan dari beberapa warga saat bersua mengatakan, salah satu Cukong SW alias San selalu menyebut nama Oknum Jendral berpangkat Bintang Dua yang melakukan penambangan sekaligus pemilik lahan dimana cukong tersebut bekerja.
“Katanya sih itu milik seorang Jendral,” ungkap sumber yang meminta namanya tidak di Publis.
Namun lanjut dia, dari keterangan salah satu orang yang pernah bekerja dengan cukong tersebut bahwa tidak benar ada seorang Jendral yang memback-up kegiatan ilegal ini.
“Yang saya tau itu tidak ada oknum Jendral yang bekerja sama dengan San, itu cuma siasat San untuk menakut-nakuti,” ungkapnya.
Menurutnya, dirinya juga dekat dengan beberapa orang-orang yang saat ini bekerja dengan SW, namun hampir semua mengatakan bahwa tidak benar ada oknum Jendral bekerjasama dengan para cukong di Potolo.
“SW alias San hanya bawa-bawa nama Jendral, dan itu tidak benar,” tegasnya.
Selain itu, sejak awal Potolo ini hangat diperbincangkan, baik hasilnya ataupun pemilik lahan(SKT) tidak pernah terdengar ada nama pentinggi TNI yang memiliki lahan diwilayah tersebut. anehnya, saat ini ada papan pemberitahuan jika lahan tersebut milik Oknum Jendral.
“Iya disana ada papan pemberitahuan yang tertulis nama yang sama dengan oknum Jendral, tapi mungkin hanya bertepatan sama nama,” terang sumber.
Sementara itu SW alias San saat dihubungi untuk dimintai keterangan terkait nama oknum Jendral yang sering disebut dan apakah benar lahan tersebut milik petinggi TNI ini tidak memberikan jawaban yang pasti.
“Lia Jo Kong tanya samua orang situ,” katanya singkat.
Namun saat ditanya apakah Jendral yang selalu disebut mengiakan kegiatan ilegal dan apakah Oknum Jendral tersebut tau jika namanya disebut-sebut dalam kegiatan ilegal, hingga berita ini tayang tidak ada jawaban dari SW.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Julest Abraham Abast saat dihubungi Via WhatsApp terkait kegiatan pertambangan emas tanpa ijin di pegunungan Potolo, pesan dibaca namun tidak ada jawaban.
Redaksi