SATUBMR,BOLMONG– Aktivis Lingkungan Bolaang Mongondow minta TNBNW minta beri efek jera bagi pelaku pengrusakan hutan. Apalagi, para pelaku yang menggunakan alat berat dan saat ini sudah ditangani oleh pihak Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Erwin Makalunsunge mengatakan, penambangan emas tanpa izin dan dalam kawasan TNBNW harus disikapi secara serius oleh Instansi penegak hukum. Apalagi sudah menggunakan alat berat. Ini tanda awas bagi Instansi berwenang Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Pengawasan di lokasi Kawasan perlu ditingkatkan. Serta memberikan efek jera bagi pelaku dilandasi dengan sanksi sebagaimana dalam Undang-undang yang sudah ditetapkan, jangan ada main mata dalam kasus ini. Ini sudah masuk dalam tindak kejahatan lingkungan.
“Hukum tidak pandang bulu berlaku sama bagi para pelanggarnya. Pihak penegak hukum harus mengusut tuntas hingga memberikan efek jerah kepada aktor intelektual perusakan kawasan konservasi ini,” tegasnya, Kamis (27/2/2020).
Para pelaku illegal mining ini mengeruk hasil SDA untuk kepentingan mereka secara pribadi. “Yang menerima dampak dari aktivitas ini ribuan masyarakat. Bahkan anak cucu generasi yang akan datang,” tandasnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif WALHI SULUT Theo Runtuwene mengatakan pihaknya memeberi apresiasi atas penetapan pelaku Peti yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, menurutnya hukum harus ditegakkan terkait dengan undang-undang kehutanan, Undang-undang lingkungan hidup dan konservasi.
Pihaknya menilai bahwa pertambangan tanpa ijin ini harus dihentikan sesuai dengan pernyataan Kapolda bahwa akan menertibkan pertambangan ilegal yang ada di Sulut, dirinya berharap ini akan menjadi kenyataan agar akses ribuan masyarakat terkait hutan,air dan tanah bisa mereka dapati.
“Pertambangan di Bolmong sangat memprihatinkan dan dampaknya akan dirasakan ribuan masyarakat, serta mendukung penegakan hukum bagi perusak lingkungan dan itu harus dilakukan,” pungkasnya.
Jhay Yambat
