SATUBMR,BMR– Wilayah Bolaang Mongondow Raya, Senin 14 Oktober 2019, pukul 03.35 WITA diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.17 LS dan 124.78 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 102 km arah Tenggara Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 56 km.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi BMKG Rahmat Triyono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan subduksi lempeng laut Sulawesi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah dirasakan di Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa, Minahasa Selatan, Bitung, Tondano, Kotamobagu III MMI rumah.
Gemoa dirasakan pula di Gorontalo dan Bolaang Mongondow Utara II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Gempa tidak berpotensi tsunami,” ujar Triyono dari rilis yang diterima.
Hingga Senin, 14 Oktober 2019 pukul 03.10 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=4,5.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah,” tulis BMKG.
Tim