SATUBMR,LOLAYAN– Hari ke enam, proses pencarian korban tambang maut Bakan masih terus dilakukan. Dipastikan, para korban telah meninggal dunia.
Hal ini setelah alat Rescue Radar milik Basarnas tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di lokasi tambang yang longsor. Alat tersebut bisa mendeteksi panas tubuh manusia kedalaman 50 meter dan jarak 60 meter.
Penjelasan hasil alat tersebut disampaikan salah satu tim Basarnas Manado di hadapan Kapolres Kotamobagu, Dandim 1303 dan beberapa kepala desa di lingkar tambang bakan.
“Seperti itu kondisinya, keluarga korban diharapkan bersabar sambil menunggu proses evakuasi jenasah. Ini ada perwakilan keluarga dan Kepala Desa, tolong bantu dijelaskan kepada mereka,” tukas Brigjen TNI Mar, Budi, Direktur Operasi Basarnas, Minggu (3/2/2019).
Pihak keluarga telah diminta perwakilan untuk melihat langsung lokasi goa tambang yang ambruk.
Pantauan di TKP, proses evakuasi dengan alat masih terus dilakukan. Posisi goa sudah terbuka, namun evakuasi belum bisa dilaksanakan karena masih akan diperbaiki akses evakuasi.
“Proses evakuasi harus terencana dengan matang, lokasi berada di tebing menyulitkan alat dan tim JRBM melakukan pembukaan lokasi,” ujar Brigjend Budi.
Tim Satubmr.com