KOTAMOBAGU, SATUBMR.COM – Kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Kota Kotamobagu.
Berdasarkan pantauan di Pasar 23 Maret Kotamobagu, harga beras kini mencapai Rp 17.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 15.000
Kenaikan harga ini telah bertahan selama kurang lebih satu minggu.
Sejumlah warga mengaku kondisi ini cukup memberatkan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Harga beras sekarang sudah naik, dari Rp 15 ribu jadi Rp 17 ribu per kilogram. Kenaikan ini sudah seminggu lebih dan sangat berdampak pada ekonomi kami,” ungkap seorang warga usai membeli beras di Pasar 23 Maret.
Untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, warga berharap agar Pemerintah Kota Kotamobagu segera melakukan langkah konkret, seperti operasi pasar murah.
Dorongan juga datang dari kalangan masyarakat sipil. Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kotamobagu, Resmol Maikel, meminta agar instansi terkait segera turun tangan.
“Saya berharap ada operasi pasar murah, dengan pembagian jatah beras murah per kilogram bagi setiap warga agar bisa terbantu,” ujar Resmol.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Kotamobagu, Ariono Potabuga, S.Pd, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui kondisi di lapangan dan tengah menyiapkan langkah tindak lanjut.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan operasi pasar murah. Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan dalam tahap persiapan pelaksanaan,” jelas Ariono, Selasa, 1 Juli 2025.***
