Opini

LEMBAGA PENDIDIKAN, UNIVERSITAS, DAN PERADABAN KUNO

×

LEMBAGA PENDIDIKAN, UNIVERSITAS, DAN PERADABAN KUNO

Sebarkan artikel ini

Reza Adeputra Tohis

(Presidium KAHMI Bolmong)

 

Pendahuluan

Lembaga pendidikan telah menjadi bagian penting dalam perkembangan peradaban sejak zaman kuno. Meskipun universitas modern baru terbentuk pada abad pertengahan, banyak peradaban kuno yang telah memiliki lembaga pendidikan yang signifikan. Lembaga-lembaga ini berperan besar dalam menyebarkan pengetahuan, mengembangkan pemikiran ilmiah, filsafat, serta kebudayaan di berbagai belahan dunia.

Artikel ini akan menjelaskan secara singkat peran penting lembaga pendidikan di berbagai peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, India, Tiongkok, dan dunia Islam, serta dampaknya terhadap perkembangan peradaban dunia.

Peradaban Mesir Kuno: Pusat Ilmu Pengetahuan Awal

Mesir Kuno dikenal sebagai salah satu peradaban paling maju dalam berbagai disiplin ilmu, terutama matematika, astronomi, kedokteran, dan arsitektur. Meski tidak memiliki universitas seperti yang kita kenal saat ini, Mesir Kuno memiliki beberapa lembaga yang berperan sebagai pusat pendidikan dan penelitian.

Contohnya Perpustakaan Alexandria, yang didirikan pada abad ke-3 SM. Perpustakaan ini menjadi salah satu pusat intelektual terbesar di dunia kuno. Para ilmuwan dari berbagai belahan dunia datang ke Alexandria untuk belajar, berdiskusi, dan menulis karya ilmiah. Euclid, ahli matematika terkenal, dan Herophilos, dokter yang mempelajari anatomi manusia, adalah beberapa tokoh yang sering datang dan berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Alexandria.

Selain itu, Kuil Heliopolis juga berperan sebagai pusat pendidikan, terutama dalam bidang agama, filsafat, dan matematika. Lembaga-lembaga seperti ini tidak hanya menyebarkan pengetahuan di dalam Mesir, tetapi juga memengaruhi peradaban Yunani dan Romawi yang datang kemudian (Ead, 2014).

Akademi Plato: Tempat Lahirnya Filsafat Yunani

Di Yunani kuno, pendidikan juga memegang peranan penting, terutama dalam pengembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Salah satu lembaga pendidikan yang paling berpengaruh adalah Akademi Plato yang didirikan di Athena pada tahun 387 SM oleh filsuf besar, Plato.

Akademi Plato merupakan pusat pembelajaran filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan, tempat di mana para muridnya berdiskusi dan mengembangkan gagasan baru. Salah satu murid terpenting Plato adalah Aristoteles, yang kemudian mendirikan Lyceum, sebuah sekolah yang fokus pada ilmu logika, retorika, dan ilmu alam.

Pemikiran yang lahir dari Akademi Plato dan sekolah-sekolah lainnya di Yunani Kuno menjadi dasar bagi peradaban Barat, seperti konsep demokrasi, etika, dan metode ilmiah yang kita kenal saat ini (Kalligas, 2020).

Universitas Nalanda: Pusat Pembelajaran Buddha di India

Di Asia Selatan, Universitas Nalanda di India, yang didirikan pada abad ke-5 M, merupakan salah satu lembaga pendidikan terbesar dan tertua di dunia kuno. Universitas ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran Buddha dan ilmu pengetahuan yang menarik ribuan siswa dari berbagai wilayah seperti Tiongkok, Jepang, Tibet, hingga Asia Tenggara.

Nalanda memiliki lebih dari 10.000 siswa dan 2.000 guru. Kurikulumnya mencakup berbagai disiplin ilmu seperti filsafat, logika, astronomi, kedokteran, dan seni. Salah satu tokoh terkenal yang belajar di Nalanda adalah Xuanzang, seorang biksu dari Tiongkok yang belajar selama 17 tahun dan membawa kembali pengetahuan serta teks-teks penting ke negaranya. Universitas Nalanda bukan hanya menjadi simbol pencapaian intelektual India, tetapi juga menjadi jembatan pengetahuan di peradaban Asia (Poonam Kumari, 2018).

Universitas Al-Qarawiyyin: Peran Dunia Islam dalam Pendidikan

Meski universitas modern pertama sering dikaitkan dengan Eropa, dunia Islam memiliki sistem pendidikan yang maju jauh sebelum itu. Contohnya adalah Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, yang didirikan pada tahun 859 Masehi. Universitas ini menjadi salah satu pusat pembelajaran terbesar di dunia Islam, di mana filsafat, hukum, matematika, dan astronomi dipelajari.

Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, kota-kota seperti Baghdad menjadi pusat intelektual dengan pendirian Rumah Kebijaksanaan (Bayt al-Hikmah). Di sini, para ilmuwan Muslim mengembangkan berbagai cabang ilmu, termasuk matematika (khususnya aljabar), kedokteran, fisika, dan ilmu pengetahuan alam. Ilmu-ilmu ini kemudian diserap oleh peradaban Eropa, khususnya selama masa Renaisans.

Institusi-institusi pendidikan di dunia Islam tersebut memainkan peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi, yang pada akhirnya menjadi dasar kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa (Mahmud, 2023).

Pendidikan di Tiongkok Kuno: Berfondasi Etika Konfusianisme

Di Tiongkok kuno, sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme. Salah satu lembaga pendidikan terpenting adalah Akademi Hanlin, yang didirikan pada masa Dinasti Tang. Akademi ini berfungsi sebagai tempat belajar bagi cendekiawan yang dipersiapkan untuk bekerja di birokrasi kekaisaran.

Pendidikan di Tiongkok berfokus pada etika, moral, dan tata pemerintahan, dengan tujuan menciptakan pejabat yang adil dan bijaksana. Selain itu, ujian kenegaraan menjadi bagian penting dari sistem pendidikan Tiongkok, yang memastikan bahwa hanya individu dengan kemampuan intelektual tinggi yang bisa menduduki posisi penting dalam pemerintahan.

Sistem pendidikan ini menjadikan pendidikan sebagai salah satu pilar utama dalam struktur sosial dan politik Tiongkok kuno, di mana pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang tanggung jawab moral dan sosial (Fengyan, 2004).

Kesimpulan

Lembaga pendidikan peradaban kuno, meskipun belum berbentuk universitas modern, telah memainkan peran kunci dalam menyebarkan pengetahuan, mengembangkan norma sosial, dan memajukan ilmu pengetahuan. Dari Mesir Kuno hingga Tiongkok, lembaga-lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat pengembangan intelektual yang menjadi dasar bagi perkembangan peradaban dunia.

Warisan pendidikan dari peradaban kuno ini menjadi fondasi bagi universitas-universitas modern. Dengan memahami sejarah pendidikan di masa lalu, kita dapat lebih menghargai peran penting lembaga pendidikan dalam membentuk peradaban serta menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.

Bibliografi

Ead, Hamed A. (2014). “History of Science in Egypt”. Journal of Humanities and Social Science. Vol. 19 (1).

Fengyan, Wang. (2004). “Confucian Thinking in Traditional Moral Education: Key Ideas and Fundamental”. Journal of Moral Education. Vol. 33 (4).

Kalligas, Paul. (2020). Plato’s Academy: Its Workings and Its History: New York: Cambridge University Press.

Mahmud, Md dan Shibly Sadik. (2023) “Relevance of Islamic Traditional Pedagogical Strategies in 21st Century Education: A Case Study of Al-Qarawiyyin university”. Journal of Creative Writing. Vol. 7 (1).

Poonam Kumari, Wanbing Shi. (2018). “Experience and Enlightenment of the Indian Buddhist Education”. Proceedings of the 3rd JAHP.