Bolmong

Debu Dari Aktivitas PT-JRBM, Bayi dan Balita Terancam Infeksi Saluran Pernapasan

×

Debu Dari Aktivitas PT-JRBM, Bayi dan Balita Terancam Infeksi Saluran Pernapasan

Sebarkan artikel ini

SatuBMR.BOLMONG– Paska Banjir yang disertai lumpur yang terjadi beberapa waktu lalu di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow menyisakan masalah baru.

Lumpur yang berubah menjadi debu kini ancam masyarakat terlebih khusus bayi dan Balita.

Bagaimana tidak, lumpur yang kini berubah menjadi debu berterbangan jika tertiup angin dan itu bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut pada anak.

Belum lagi, aktifitas kendaraan yang lalu lalang dilokasi pertambangan PT-JRBM juga memicu terjadi hujan debu hampir di semua wilayah desa. proses pengambilan material yakni Pemblastingan juga salah satu sebap debu berterbangan dengan skala besar.

Tentu ini menyebabkan Dampak buruk serta penurunan kualitas udara. dan sangat jelas bahwa, debu halus dapat menjadi salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan akut. Debu yang mengandung bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan infeksi pernapasan, seperti pilek atau flu.

Salah satu warga saat ditemui mengatakan, debu yang ada bukan hanya karena lumpur yang sudah kering melainkan juga berasal dari aktifitas pertambangan yang tidak jauh dari pemukiman warga. (13/09/2024).

Menurutnya, lantai dan perabotan rumah yang ada itu sudah penuh dengan debu, bahkan sehari bisa 2 sampai 3 kali mengepel lantai.

“Orang tua saja bisa terinfeksi saluran pernapasan apalagi anak kecil,” Ucapnya.

Dirinya meminta kepada semua pihak terkait agar dapat memperhatikan kesehatan masyarakat terutama anak-anak.

“Kami tidak mau anak kami terkena infeksi gara-gara tiap saat menghirup udara yang sudah tercemar, harusnya pihak perusahaan dalam hal ini PT-JRBM dan PT-SMA wajib mencarikan solusi   yang baik karena kesehatan masyarakat jauh lebih penting,” Ucapnya lagi.

Dia menambahkan, disiang hari jika kita melihat ke arah perusahaan itu sangat jelas terlihat debu yang berterbangan sangat tebal, dan itu yang tertiup angin menuju ke perkampungan.

“Perusahaan hanya fokus pada keuntungan tanpa memperdulikan kesehatan masyarakat,” Pungkasnya kesal.

Pihak Perusahaan PT-JRBM yakni Rudy Rumengan dan Taufik Pontoh saat dimintai keterangan Via-whatsapp justru memilih diam.