SatuBMR,BOLMONG– Memasuki sebulan paska banjir yang disertai lumpur yang terjadi di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, masih menyisakan kemarahan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu warga yang kebun cacao miliknya berada dikaki sungai tapa Gale yang juga dipenuhi lumpur saat dihubungi(13/09/2024) mengungkap bahwa, hingga saat tidak ada tanggungjawab oleh PT-JRBM dalam penanganan banjir dan lumpur yang masuk diareal kebun miliknya.
Dirinya meminta agar pihak perusahaan segera melakukan pengerukan di aliran sungai tapak Gale karena material lumpur yang memenuhi aliran sungai tersebut jelas berasal dari aktivitas pertambangan.
“Semenjak saya lahir belum pernah saluran air tersebut penuh dengan material kerikil dan lumpur sampai masuk ke kebun walaupun banjir dan hujan lebat seperti tahun 2006,”ucapnya.
Selaku warga masyarakat, dirinya meminta pihak JRBM harus memperhatikan warga dan petani. dampaknya seperti apa dan penanggulangan dari dampak aktivitas tersebut bagaimana.
Dirinya meminta kepada para petinggi diperusahaan agar turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang ada, jangan cuma selalu alasan ada meeting. Jangan juga hanya memantau keadaan Desa menggunakan Drone.
“Coba turun lapangan, jangan cuma memantau lewat drone,”ungkapnya.
Lanjutnya, jika hanya bawahan yang datang melihat kondisi lapangan yang dipenuhi lumpur itu tidak berpengaruh apa-apa karena bawahan tidak bisa mengambil tindakan.
” Harusnya yang turun melihat kondisi lapangan adalah pengambil kebijakan supaya ada penanganan lebih lanjut,”pungkasnya.
Untuk diketahui, meski kondisi cuaca sudah mulai panas, namun lumpur yang berada dikebun cacao milik salah satu warga masih becek.