MANADO – Meski pandemi Covid-19 masih terus menghantui warga Kota Manado, Sulawesi Utara, tidak menyurutkan para sopir taksi online untuk mengais rejeki. Sejak pagi hingga malam, mereka berjibaku mengantarkan penumpang.
“Tiap usaha ada pasang surutnya, begitu juga dengan taksi online seperti kami. Jatuh bangun itu sudah biasa, tinggal konsisten atau tidak,” ujar James Ridel, sopir taksi online yang keseharaian beroperasi di Kota Manado.
Saat diwawancarai, James mengatakan sangat merasakan dampak dari pandemi covid-19 ini. Menurutnya, penghasilan mereka turun drastis saat periode Juni sampai September 2020. Dia mengisahkan, saat itu mobil miliknya harus rela dijual karena tidak ada lagi orang yang keluar rumah.
Kata ayah dua anak ini, keputusan itu berat, tapi risiko harus diambil agar roda ekonomi keluarga masih terus berjalan. “Saya punya rumah makan di Kawasan Mega Mas, juga tutup gara-gara covid,” kenangnya.
Dia bersyukur, sejak pemerintah menerapkan newnormal, dia Kembali aktif di taksi online.
“Sejak September 2020, pelan-pelan penumpang mulai banyak seiring dengan kebijakan presiden soal new normal. Saya beli mobil lagi untuk taksi online,” ujarnya, (9/12/2020).
Dia menambahkan, saat ini penumpang bisa sampai 20 trip dan dapat uang cash Rp40 ribu per hari. Itu sudah lebih dari cukup. Sekarang katanya harus bangkit, tidak boleh berlama-lama terpuruk akibat pandemi ini.
Meski rutin mengantarkan penumpang, James mengaku sering khawatir dengan virus Corona. Tiap penumpang yang naik ke mobil, diharuskan menggunakan masker dan menyediakan handsanitizer. “Itu wajib, jika tidak, saya tidak mau mengantarkan penumpang,” tutupnya.
Kini, James Ridel Bersama ratusan sopir taksi online di Kota Manado mulai bergeliat. Penghasilan yang cukup membuat mereka tidak terpuruk lagi.