CekFakta

Banyak Hoax Tentang Bencana Alam, Nomor 2 Sulit di Percaya

×

Banyak Hoax Tentang Bencana Alam, Nomor 2 Sulit di Percaya

Sebarkan artikel ini

SATUBMR.COM- Bencana alam tentu bukan suatu hal yang kita inginkan. Akibat bencana alam yang tejadi diberbagai daerah di Indonesia baik Gempa bumi, letusan gunung merapi, banjir bandang,longsor dlll sudah pasti banyak menimbulkan kerugian bahkan tidak sedikit nyawa melayang akibat diterpa bencana tersebut.


Namun dibalik itu ada oknum yang bukannya simpati atau memberi bantuan dalam bentuk apapun yang bsa memantu meringankan beban korban bencana. Yang terjadi malah sengaja membuat berita bohong atau hoaks.


Seperti yang terjadi awal tahun 2022 yakni bulan januari. Bencana longsor terjadi diwilayah lebakbarang. Tersebar bahwa dalam bencana alam tersebut ada sekitar 5 oranag yang menjadi korabn dalam peristiwa tersebut. Setelah ditelusuri ternyata informasi tersebut adalah hoaks.


Dilansir dari Cekfakta.com benar pada pertengahan bulan Januari 2022 memang telah terjadi bencana alam longsor di wilayah Lebakbarang, tetapi dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ipda Tamerin SH yang dilansir dari humas.polri.go.id, Kasubsi PIDM Sihumas. Namun dirinya juga membantah terkait adanya 5 korban dalam kejadian tersebut.


Ipda Tamerin juga menambahkan bahwa pihaknya melalui Polsek Lebakbarang sudah melakukan konfirmasi kepada para Kepala Desa di Kecamatan Lebakbarang untuk memastikan informasi yang beredar terkait dengan adanya korban jiwa pada peristiwa bencana alam longsor yang telah terjadi, namun dapat dipastikan, pada saat kejadian bencana alam tanah longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.


Masih dari Cekfakta.com bahwa Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasubsi PIDM Sihumas Ipda Tamerin, S.H. juga mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa bijaksana dalam menggunakan media sosial dengan tidak menyebarluaskan berita atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.


Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait bencana alam tanah longsor di wilayah Lebakbarang menimbulkan 5 korban jiwa ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.


Berikut beberapa contoh hoaks terakit bencana alam:


1-Hoax Banjir Susulan Bikin Warga NTT Panik Berlarian
Dilansir dari detik.news bahwa Hoax atau berita bohong muncul di tengah kekhawatiran pasalnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kerusakan setelah dilanda bencana.


Masyarakat pesisir Laut Selor, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, mengandalkan Toa atau alat pengeras suara dari sejumlah tempat ibadah dan lonceng sebagai alat komunikasi saat terjadi bencana. Di Desa Lamahala, misalnya.

Desa ini memiliki pengeras suara di Masjid Jami Al Maruf serta 14 surau di lingkungan warga. Sementara itu, lonceng dibunyikan dari Gereja Kristus Raja, Waiwerang Kota.

“Kita tidak tahu yang namanya informasi prakiraan cuaca dari telepon genggam. Biasanya kalau yang muslim ada pengumuman dari Toa masjid. Kalau yang Nasrani membunyikan lonceng di gereja. Itu saja,” kata warga Desa Lamahala, Adonara Timur, Hamid Atapuka (40), saat ditemui di Flores Timur, Kamis (8/4)

Entah dari mana inforamsi tersebut berasal, tanpa konfirmasi ke pihak terkait masyarakat langsung menyebarluaskan infromasi banjir susulan tersebut sehinnga membaut masyarakat lainnya panik dan langsung berlarian ke tempat yang lebih tinggi.
Kartini salah satu bidan mengaku mendapatkan informasi tersebut. “Pada Rabu (7/4) sekitar jam 00.00 Wita, saya dapat laporan dari warga di sekitar dermaga Waiwerang katanya akan ada banjir susulan. Warga berlarian sampai ada yang jatuh. Tapi kan ternyata itu berita bohong,” katanya.

kata kartini, biasanya masyarakat jika mendapatkan informasi langsung menyampaikan kepada teman dan keluarga baik dari mulut ke mulut ataupun alat komunikasi. Dan akhirnya berita tersebut ternayata bohong.

2- Pekalongan Dilanda Banjir Darah
Kabar tentang banjir darah melanda pemukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan oleh akun Facebook I Gede Ngurah Delem pada 7 Februari 2021.


Akun Facebook I Gede Ngurah Delem mengunggah foto perumahaan atau pemukiman warga yang terendam air berwarna merah mirip darah.
Akun Facebook I Gede Ngurah Delem kemudian mengaitkan foto tersebut dengan banjir darah yang terjadi di salah satu perumahan di Pekalongan, Jawa Tengah.


“Foto dari kerabat di Pekalongan, Banjir darah di tambun tulang,” tulisnya.


Dilansir dari cekfakta Liputan6.com bahwa kabar tentang banjir darah melanda pemukiman warga di Pekalongan, Jawa Tengah ternyata adalah hoaks. Faktanya, air berwarna merah yang merendam pemukiman warga itu berasal dari cairan pewarna batik, bukan darah.


3-Video Banjir di Pidada Bandar Lampung
Sebuah video yang diklaim banjir di Pidada, bandar lampung beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Argani pada 9 Februari 2021.


Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak sejumlah petugas tengah membantu warga menyeberang jalanan yang terendam banjir
Warga tampak berhati-hati menyeberang sambil membawa sejumlah barang. Arus banjir juga terlihat cukup deras.


Akun Facebook Argani kemudian mengaitkan video tersebut dengan banjir yang terjadi di Pidada, Bandar Lampung.


“Banjir pidada panjang pasar,” tulis akun Facebook Argani.


Video yang disebarkan akun Facebook Argani telah 57 kali ditonton dan mendapat 4 komentar warganet.


Dilansir dari Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim banjir di Pidada, Bandar Lampung. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Reverse Image.


Hasilnya terdapat video identik yang diunggah oleh channel YouTube Bung Chokra pada 9 Februari 2021. Video tersebut diberi judul “Banjir Terparah Tahun 2021 di Pantura Pamanukan Subang Jabar”.

Dari berbagai conoh dan pengalaman yang ada. Kiranya masyarakat yang mendapat informasi terakait dengan kabar bencana ataupun berita tentang bencana alam maka dapat mengunjugi situs-situs resmi pemerintah.


Jika menadapatkan informasi darurat bencana maka dapat mengecek di:


-Badan Nasional Penanggulangan Bencana https://bnpb.go.id/


-Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD)


-Badan Meteorologi, Kliminolgi dan Geofisika https://www.bmkg.go.id/?lang=ID

-Info BMKG(Facebook)

Jhat Yambat